Diary's Sisca

Tuesday, February 21, 2012

Berkunjung ke Candi Badut

Mendengar kata badut...yang terlintas di pikiran kita adalah sosok manusia bermake up tebal yang lucu dan mampu membuat kita terpingkal pingkal dengan polah tingkahnya yang menggemaskan. Ketika saya pindah ke kota Malang, saya melihat ada sebuah jalan dengan nama Jl. Candi Badut maka saya begitu penasaran bagaimana bentuk dan di mana letak candi Badut. Aahh...setelah hampir 6 tahun saya tinggal di Malang saya baru tahu kalau Candi Badut ternyata berada di tengah kota Malang. Dan 2 minggu yang lalu saya berkesempatan mengunjunginya.

Lokasi Candi Badut berada di tengah-tengah perumahan penduduk, masuk ke gang kecil, orang pasti tidak mengira kalo di gang tersebut terdapat peninggalan sejarah yang sangat berharga. Secara administratif candi badut terletak di desa Karang Besuki, kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini berdiri diatas tanah seluas 2808 m2. Dikelilingi oleh gunung Kawi (Selatan), gunung Arjuna (barat), Gunung Tengger (utara) dan Gunung Semeru (Timur).

Kata Badut di sini berasal dari bahasa Sanskerta Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni sehingga cani ini termasuk candi Hindu. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun di antara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.

Menurut keterangan yang tertulis di situ dulu candi ini dikelilingi oleh pagar temboki yang sekarang hanya tinggal sisa-sisa pondasinya. Terbuat dari batu andhesit, berdenah empat persegi yang berukuran 17,27 m x 14,04 m dengan tinggi 8 m, menghadap ke Barat.

Candi tersebut merupakan candi tertua di Jawa Timur, didirikan pada tahun 760 M. Awalnya candi tersebut tertimbun tanah dan ditumbuhi oleh pohon besar di tengah-tengah sawah. Ditemukan oleh EW Mauren Brechter pada tahun 1921. Melihat dari foto pada saat pertama kali ditemukan, sungguh mengenaskan sekali. kemudian candi tersebut mengalami pemugaran 2 kali, yaitu pada tahun 1925-1926 dan tahun 1990-1991.

Keadaan candi tersebut juga sangat terawat dan sangat asri. Karena lokasinya di tengah kota, maka bisa dijadikan alternatif pilihan tempat rekreasi sejarah yang sangat sayang untuk dilewatkan. Jika anda berkunjung ke kota Malang, jangan lupa sempatkan untuk mengunjungi candi Badut ini untuk melestarikan wisata sejarah kita ^^


1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

mantaff

February 21, 2012 at 7:14 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home