Diary's Sisca

Saturday, April 30, 2011

Etika Berbisnis Menurut Islam (part 2)

Setiap pelaku bisnis biasanya banyak mendapatkan godaan yang cukup berat. Godaan itu bisa berasal dari penipuan, kecurangan, kkeserakahan dan lain lain. Akan tetapi godaan godaan tersebut akan mampu di hadapi oleh pelaku bisnis jika ia melakukan bisnisnya dengan baik dan benar.

Berikut ini etika bisnis dalam menurut islam part 2 yang insyaAllah bisa membantu para pelaku bisnis lebih sukses dalam menjalankan bisnisnya:


7. Toleransi
Dalam berdagang, sering kali kita berhubungan dengan istilah utang. Kita akan berutang kepada orang lain jika membutuhkan begitu pula sebaliknya. Orang lain akan berutang kepada kita bila ia membutuhkan. Apabila orang yang yang berutang kepada kita belum sanggup membayar uatngnya kepada kita saat jatuh tempo, sebaiknya kita bersikap toleran dengan memberinya tenggang waktu.
Allah Swt menyukai hambanya yang bersikap toleran kepada sesamanya. Rasulullah Saw besabda,"Barang siapa bersedia menangguhkan utang seseorang yang mengalami kesulitan dalam membayar utang atau membebaskannya, maka Allah Swt akan memberinya naungan di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya." (HR. Muslim)

8. Mendahulukan kewajiban agama
Bisnis merupakan sesuatu yang mulia, asalkan adab dan etikanya dijaga dengan baik, dan kewajiban terhadap Allah Swt tidak diabaikan. Setelah kewajiban kepada Allah ditunaikan, maka Allah memerintahkan orang yang berbisnis untuk melanjutkan bisnisnya sambil mengingat Allah dalam setiap detak jantungnya.


9. Tidak ada paksaan
Dalam bisnis atau jual beli harus dijalankan atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan serta disertai keikhlasan satu sama lain.. Allah berfirman,"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu....." (QS. an-Nissa [4]:29).

10. Tidak merusak alam
Usaha apapun dalam berbisnis hendaknya membawa kebaikan terhadap umat manusia. Oleh karena itu, kita hendaknya mengatur keseimbangan alam dan mengelolanya sebaik mungkin, sehingga tidak akan merusak alam.


11. Menepati janji
Dalam berbisnis, kita harus selalu menepati janji. Contoh janji yang harus ditepati adalah misalnya mengirimkan barang tepat pada waktunya, menyerahkan barang dengan kualitas, kuantitas, warna, ukuran atau spesifikasi yang sesuai dengan perjanjian semula.
Mengingkari atau tidak menepati janji oleh seorang mukmin bisa berakibat:
        a. Secara materi sikapnya itu akan merugikan orang lain.
        b. Secara moral, bisa menghilangkan kepercayaan orang lain
        c. Seseorang yang sering ingkar janji bisa dikatakan sebagai tukang obral janji

12. Tidak menawar barang yang ditawar orang lain
Larangan terhadap penawaran barang yang masih terlibat dengan penawaran orang lain karena bisa menyebabkan ketidaksenangan, ketidaknyamanan dan merugikan orang lain. Kecuali dalam transaksi jual beli yang berupa pelelangan.

13. Tidak melakukan jual beli yang terlarang
Yaitu tidak menjual barang haram dan tidak menjual barang yang mengandung gharar. Gharar disini merujuk pada sesuatu yang tidak jelas. Gharar ini bisa menyebabkan perselisihan karena barang yang di perjual belikan tidak jelas. Contohnya yaitu ,menjual ikan di dalam kolam, yang tidak diketahui ukuran dan bobotnya.

14. Boros
Memanfaatkan harta secara berlebihan dikenal sebagai sifat boros. sementara itu kita diperbolehkan menafkahkan harta untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain dengan syarat tidak mengabaikan tanggungan yang lebih penting.


Demikianlah beberapa etika berbisnis menurut islam yang hendaknya bisa dilakukan oleh kita pada saat melakukan transaksi bisnis agar bisnis yang kita jalani bisa berjalan dengan lancar dan berkah.





Selamat menjalankan bisnis anda dan semoga sukses selalu....Amien ^^


diambil dari buku "Bahkan para sufipun kaya raya...."
by Badiatul Rozikin

My Collection

Jaket Ido IDR 40.000
tersedia 4 warna: kuning, pink, biru, dan hijau


Jaket tokusen 

Kaos sayap Tokusen 


Kaos sayap tokusen

Kaos sayap tokusen

Etika Berbisnis Menurut Islam (part 1)

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya membahas mengenai "orang islam harus kaya..!!!". Banyak bidang pekerjaan yang bisa membuat kita bisa menjadi kaya. Tetapi, sesungguhnya cara untuk menjadi sukses, kekayaan dan kebahagian adalah bukan dengan menjadi karyawan melainkan menjadi bos yang memiliki suatu unit usaha. Ini sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW. Beliau menjelaskan bahwa sembilan dari sepuluh kekayaan berada ditangan pedagang, sedangkan satu bagian yang tersisa dibagikan kepada orang orang yang bertindak sebagai pekerja.

Sebagai seorang muslim, kita tidak boleh berbisnis semau hati. Kita harus memperhatikan dan mematuhi etika berbisnis dalam Islam yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist.
Berikut ini beberapa etika dalam berbisnis yang sesuai dengan islam, yang jika kita terapkan insyaallah kita akan lebih mudah dalam meraih kesuksesan:

1. Jujur
Kejujuran sebenarnya harus diterapkan dalam semua aspek kehidupan., terutama dalam berbisnis dan berdagang. Karena sesungguhnya kita akan di mintai pertanggungjawaban kita kelak di akhirat.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, "Pada hari kiamat, para pedagang akan di bangkitkan dalam keadaan telanjang, kecuali orang orang yang bertakwa, berbuat baik dan jujur." (HR. Tirmidzi)
Dalam hadist yang lainnya, Rasulullah Saw bersabda, "Seorang muslim tidak boleh menjual suatu barang yang ada aibnya (cacat), kecuali ia menjelaskan aib tersebut." (HR.Quswani)

Saat ini jarang kita temui pedagang yang jujur, padahal jika seorang pedagang yang jujur dalam melakukan transaksinya maka Allah Swt telah menjanjikan kebaikan di surga. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw," Pedagang yang jujur tidak terhalang dari pintu pintu syurga." (HR. Thirmidzi)

2. Tidak menimbun barang
Di Indonesia akhir akhir ini sering sekali terjadi kelangkaan suatu barang, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok manusia, misalnya minyak tanah atau gas LPG. Hal ini bisa terjadi akibat ulah segelintir orang yang telah menimbun baranag untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sedangkan hal ini sangat merugikan masyarakat.
Menimbun barang sangat dilarang oleh agama islam, dan pelakunya akan di azab dengan siksa yang pedih pada hari kiamat. Rasulullah telah menegaskan dalam sebuah hadist,"Seburuk buruknya hamba ialah orang yang menimbun barang. Jika ia mendengar kabar bahwa harga barang murah, maka ia merusakkan barang dagangannya. Sebaliknya jika ia mengetahui bahwa harga barang melambung tinggi maka ia bergembira." (HR. Imam muslim). Selain itu dalam hadist yang lain Rasulullah juga bersabda,"Barang siapa menimbun bahan makanan selama empatpuluh malam, maka sungguh Allah tidak akan perlu kepadanya." (HR. Ahmad, Hakim, Ibnu abu Syaibah, dan Bazzar)

3. Tidak menjelekkan barang dagangan yang lain
Dalam menjalankan suatu perdagangan, sudah umum terjadi banyak persaingan, Terkadang hal tersebut akan memicu rasa iri, dengki dan hasad. Sehingga sering terjadi antar pedagang saling menjelekkan barang dagangan yang lain yang biasanya bertujuan untuk mencari keuntungan yang besar.
Demi tujuan apapun, menjelekkan barang dagangan orang lain itu dilarang dalam islam, sebagaimana sabda Rasulullah Saw," Janganlah seseorang di antara kalian menjual barang dagangan dengan maksud untuk menjelekkan barang dagangan yang dijual oleh orang lain." (HR. Muttafaqun 'alaih)

4. Segera membayar upah karyawan
Dalam berbisnis apapun, terutama jika bisnis kita sudah sangat berkembang, tentu saja kita akan membutuhkan jasa dari orang lain untuk menjalankan bisnis kita. Para keryawan yang membantu kita hendaknya kita bayar sesuai dengan banyak atau sedikitnya pekerjaan mereka  maupun sesuai dengan jenjang pendidikannya. Rasulullah Saw bersabda,"Berikanlah upah pada karyawan sebelum kering keringatnya."

5. Murah hati
Seorang pelaku bisnis harus bersikap murah hati. Pengertian murah hati disini adalah, hendaknya tidak menjual barang dengan harga tinggi dan mempermudah transaksi penjualannya dengan pembeli. Rasulullah bersabda,"Allah Swt, memberkahi penjualan, pembelian, pembayaran, dan penagihan yang mudah." (HR. Thahawi)
Imam Ali bin Abi Thalib termasuk pedagang yang tidak menaikkan harga yang berlebihan. Ia menyeru kepada pedagang lainnya,"Wahai para pedagang, ambillah hak kalian yang semestinya, niscaya kalian akan selamat. Dan janganlah kalian menolak laba yang sedikit, karena hal ini menyebabkan kalian tidak memperoleh laba yang banyak."
Contoh lain sorang pedagang yang murah hati. Ia tidak akan menolak barang yang dikembalikan oleh pembelinya karena barang tersebut cacat (rusak) dibagian tertentu. Rasulullah juga bersabda,"Barang siapa yang berkenan menerima pengembalian barang dagangan yang rusak dari seorang muslim, maka Allah Swt akan mengampuninya pada hari kiamat." (HR. Ibnu Hibban)


6. Melunasi kredit
wah..ini saya masih belum tamat melunasi kredit (jadi curhat nih :))
Seorang pebisnis yang baik harus segera melunasi utangnya sesuai dengan tempo yang di tetapkan. Sesungguhnya jika kita berutang kepada orang lain dan bertekad kuat untuk melunasinya, maka Allah Swt akan mempermudah proses pelunasan utang kita. Rasulullah bersabda," Barang siapa yang memiliki utan, maka Allah Swt akan membantunya melunasi utang tersebut."



to be continued.......



diambil dari buku "Bahkan para sufipun kaya raya...."
by Badiatul Rozikin

Friday, April 29, 2011

WAJAH BARU DARI BLOG YANG TERLUPAKAN

Tanpa sengaja mengetik "BORDUPAT BABYSHOP" di pencarian yahoo ternyata saya menemukan lagi blog lama yang terlupakan.

Sekitar 3 tahun lalu, saya dan suami iseng iseng belajar membuat sebuah blog (yang gratis tentunya ^_^), dengan tujuan untuk memasarkan produk baju dan perlengkapan bayi yang kami pasarkan secara offline. Kebetulan saat itu kami baru merintis sebuah toko baju dan perlengkapan bayi kecil kecilan yang berada di jalan borobudur 24 malang.Dengan harapan bahwa blog ini nantinya bisa membantu omzet penjualan produk kami. setelah melalui proses yang menurut kami cukup rumit dan memusingkan (maklum kami berdua bukan termasuk orang yang melek IT hehe), kami berhasil menyelesaikan blog ini.

Tetapi..keesokan harinya, ketika kami mencoba membuka blog ini serta searching di yahoo, blog tidak kami temukan. Waaaahhh...rasanya sedih dan putus asa deh :(
Saat itu, saya juga masih sangat disibukkan dengan kehadiran buah hati kami yg kedua, yang baru berusia 1 tahun. Akhirnya nasib blog ini menjadi tidak jelas dan terlupakan begitu saja.

Sampai hari ini, seperti yang sudah saya ceritakan tadi, tanpa sengaja alias iseng iseng searching nama bordupat..eh, blog ini malah muncul lagi...wuiihh...girang banget deh jadinya hehehe. Langsung saja blog ini kami utak atik lagi, sekalian namanya kami perbarui menjadi "BORDUPAT-SHOP-MALANG'
Dengan pertimbangan bahwaproduk yang kami jual di offlineshop kami sekarang tidak hanya baju dan perlengkapan bayi saja. Sesuai dengan permintaan pasar, kami akhirnya menjual selimut dewasa, kasur gulung palembang, bantal dab guling dacron dll.

Karena saya juga masih harus belajar banyak tentang bagaimana cara menggunakan blog ini, maka mungkin foto foto tentang produk yang saya jual, masih harus antre dulu agar bisa saya upload :)
Sementara mungkin teman, sahabat atau saudara saya yang ingin melihat produk saya, bisa masuk ke fb Bordupat shop. Eh..siapa tau ada yang tertarik lalu ingin membelinya secara online, saya siap mengirim ke tempat anda...itung2 bantu teman yaaa.... :D
Selain itu, insyaAllah saya juga akan menggunakan blog ini sebagai tempat berbagi informasi sekaligus tempat curhat saya ^^

Semoga bermanfaat buat teman yang sempat mampir dan membaca informasi atau coretan coretan yang nantinya saya buat...

Enjoy your day and keep smile :-)

ORANG ISLAM HARUS KAYA...!!!

Banyak orang beranggapan, bahwa agama islam mengajarkan agar umatnya hidup miskin, melarat dan menjauhkan diri dari kehidupan duniawi.Padahal Allah SWT menyeru kepada umat islam agar banyak besedekah, berzakat, berinfak, berhaji dan sebagainya. Tentu saja kita tidak akan bisa melakukan berbagai hal tersebut jika kita miskin.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan di dunia pasti membutuhkan uang. Hal ini berarti Allah SWT dan Rasulnya memerintahkan kita supaya menjadi orang yang kaya raya.
Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya, Allah SWT mencintai seorang hamba yang bertakwa, kaya dan menyembunyikan infaqnya."
Menurut Rasulullah SAW, kefakiran dapat menjerumuskan manusia kedalam kekafiran. Ini sudah terbukti sejak bertahun tahun lalu bahwa karena kemiskinannya seorang muslim bisa melakukan hal apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk dengan berpindah agama.
     Orang yang pandai mengelola harta akan tampak dari :
1. Ia mendapatkan hartanya dari cara yang halal. Rasulullah bersabda," Allah SWT memerintahkan orang orang beriman sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul. Allah SWt berfirman," Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi..." (QS. Al Baqarah [2]: 168)
2. Harta berlimpah tidak membuatnya congkak dan sombong tetapi rendah hati. Ia selalu menggunakan hartanya untuk hal kebaikan. Harta bukanlah tujuan hidup yang sebenarnya kecuali untuk mengharap ridho Allah SWT.
3. Harta dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hartanya di gunakan dalam hal kebaikan
4. Hartanya digunakan sebagai sarana mempererat tali silahturahmi, dengan jalan bersodaqoh.
Rasulullaoh bersabda," Shadaqoh yang diberikan kepada orang miskin mendapatkan satu pahala, sedangkan shodaqoh kepada orang yang mempunyai hubungan kekerabatan memperoleh dua pahala. Satu pahala berasal dari dari shodaqoh, sedangkan pahala lainnya didapatkan dari hubungan kekerabatan tersebut."
    Sesungguhnya cara untuk menjadi sukses, kekayaan dan kebahagian adalah bukan dengan menjadi karyawan melainkan menjadi bos yang memiliki suatu unit usaha. Ini sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW. Beliau menjelaskan bahwa sembilan dari sepuluh kekayaan berada ditangan pedagang, sedangkan satu bagian yang tersisa dibagikan kepada orang orang yang bertindak sebagai pekerja.
Lalu mengapa masyarakat kita lebih sering memperebutkan jatah rejeki yang hanya berasal dari satu pintu?? Terkadang masyarakat kita juga menilai bahwa menjadi seorang pekerja atau karyawan mempunyai kedudukan yang lebih "terhormat" daripada menjdi seorang pedagang.Pemikiran seperti itulah yang hendaknya kita luruskan :)
     Rasulullah SAW adalah seorang pedagang yang sukses dan kaya raya. Transaksi yang beliau lakukan sama sekali tidak bertujuan untuk memupuk harta, melainkan membangun kehormatan diri dan membantu urusan umat.Profesi sebagai pebisnis beliau dimulai dari skala kecil, belaiu membeli barang barang dari pasar lalu menjualnya kepada orang lain. Belaiu selalu bekerja keras dan bersungguh sungguh dalam menggeluti bisnisnya. Belaiu berusaha membangun membangun reputasi yang baik dimata para pemodal, relasi dan langganannya. Selain itu Rasulullah juga dikenal sebagai pribadi yang jujur dan amanah.
     Zuhud bukanlah tidak mencintai dunia, serta tidak identik dengan kemiskina dan kemelaratan. Sesungguhnya orang yang dianggap zuhud adalah orang yang kaya raya tetapi ia tidak mencintai merasa memiliki kekayaannya. Ia merasa bahwa hartanya hanya milik Allah semata. Hatinya selalu mengingat Allah dan mendermakan sebagian harta yang dimilikinya. Dalam bersikap zuhud, kita tidak hanya mengejar kesenangan dunia saja melainkan menyeimbangkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kita harus bisa memanfaatkan harta didunia sebaik baiknya sebagai bekal di akhirat. Kita hanya perlu hidup berkecukupan dan tidak berlebih lebihan.
     Sebenarnya, bekerja dalam bidang apapun bernilai mulia di sisi Allah SWT, jika dilakukan sesuai dengan ajaran islam. Oleh karena itu, pekerjaan apapun yang kita geluti hendaklah berorientasi pada pengabdian sepenuhnya kepada Allah SWT, karena semua yang kita lakukan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Mulailah dari sekarang. Bekerjalah lebih keras. Hindari sikap bermalas malasan karena itu adalah jalan pintas menuju kemiskinan. Dengan begitu InsyaAllah kita akan bisa menjadi orang kaya.....amieeennnn :)

2nd Season